BEJABOGOR.COM. Polemik terkait kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor di Bali menuai reaksi keras, terutama setelah komentar kontroversial dari Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Bogor, Supiah, yang menyebut sejumlah media sebagai “media abal-abal.” Pernyataan tersebut memicu aksi unjuk rasa dari sejumlah organisasi pers pada hari Rabu (28/11).
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan di depan gerbang Dinas Sosial Kabupaten Bogor oleh sekitar 20 organisasi pers yang tergabung dalam aliansi. Mereka menuntut agar Pj Bupati Kabupaten Bogor segera mencopot Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor serta Ketua IPSM karena dinilai telah mencederai profesi wartawan, meskipun Supiah telah meminta maaf atas komentarnya.
Selain itu, para demonstran juga menuntut penjelasan lebih lanjut dan transparansi mengenai penggunaan anggaran untuk Bimtek Dinas Sosial Kabupaten Bogor yang mencapai Rp 900 juta, terutama di tengah kondisi Kabupaten Bogor yang masih menghadapi berbagai bencana dan musibah. Mereka menilai bahwa pengeluaran tersebut tidak tepat sasaran, mengingat adanya kebutuhan mendesak yang lebih mendesak di daerah tersebut.
Aksi ini mencerminkan ketegangan antara pemerintah daerah, organisasi sosial, dan media, serta mempertegas pentingnya pengelolaan anggaran yang transparan dan penghargaan terhadap profesi wartawan dalam menjalankan tugasnya.