BEJABOGOR.COM, PCNU Kabupaten Bogor mengadakan peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri pada tanggal 24 Oktober 2024 M, bertepatan dengan tahun 1445 dan 1446 Hijriah. Acara ini menjadi momen penting untuk mengingat dan meneguhkan cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW.
Ketua DPD Lembaga Seni Qasidah Indonesia, Ajeng Umaroh, hadir dan menjelaskan bahwa makna Maulid Nabi adalah sebuah momentum untuk memperkuat rasa cinta dan komitmen kita terhadap ajaran Nabi. Ia menekankan bahwa mencintai Nabi Muhammad berarti juga mencintai Allah SWT dan mengamalkan ajaran agama-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
Umaroh juga mengapresiasi kehadiran sejumlah pengurus NU, termasuk Ketua Rais Am, Sekretaris Rais Am, dan Ketua Tanfuziah, serta para pengurus Banom dan lembaga MWC dari seluruh Kabupaten Bogor, yang menunjukkan kepedulian dan kesatuan dalam menyambut peringatan ini.
Acara dimulai pukul 13:00 WIB dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, diikuti oleh pembacaan Rawi, serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hubbul Wathon. Setelahnya, sambutan disampaikan oleh Ketua Panitia, Waspodo, yang menjelaskan pentingnya peringatan ini dalam konteks sosial dan keagamaan.
Di antara agenda acara, terdapat pelantikan Lembaga Dakwah NU dan Lembaga Pertanian NU oleh Ketua NU. Tausyiah disampaikan oleh DR KH Aim Zainuddin, yang membahas relevansi politik dalam konteks Islam, mengingatkan bahwa pentingnya menjaga nilai-nilai yang telah diajarkan sejak zaman Khalifah.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh pengurus, tetapi juga masyarakat sekitar gedung PCNU, menciptakan suasana kebersamaan dan solidaritas. Sebagai organisasi pendiri NKRI, PCNU menegaskan komitmennya untuk mengawal kesuksesan bangsa dan menjaga kondusifitas di Indonesia, sambil meningkatkan kepedulian terhadap isu-isu politik.
Di akhir acara, doa dipimpin oleh KH Taqiyuddin, yang berharap agar silaturahmi di Kabupaten Bogor terus terjalin dengan baik, serta persiapan Pilgub dapat berjalan dengan damai dan kondusif. Peringatan ini menjadi sebuah langkah untuk memperkuat ukhuwah dan rasa kebangsaan di tengah masyarakat.